Palembang, GemaBerita – Malam Budaya Swarna Songket Nusantara 2025 bukan hanya panggung kebudayaan, tetapi juga momentum reflektif yang diwarnai gagasan inspiratif dari Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Selvi Ananda Gibran.
Dalam sambutannya di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Selvi menyuarakan pandangannya, kain tradisional bukan sekadar barang yang dikenakan saat seremoni, melainkan simbol kebanggaan dan identitas budaya yang harus dihidupi.
“Kekayaan wastra kita adalah warisan, bukan beban. Tradisi tak hanya untuk dipakai, tapi untuk dibanggakan dan diwariskan,” tegasnya.
Selvi juga menyoroti pentingnya mendorong agar kain tradisional seperti songket bisa menjadi bagian dari keseharian masyarakat, dipakai di tempat kerja, sekolah, hingga aktivitas harian lainnya. Ia percaya bahwa pelestarian budaya tak hanya bertumpu pada seremoni, tapi pada keberanian menjadikan tradisi sebagai gaya hidup.
Dengan 17 kabupaten/kota di Sumsel yang memiliki motif dan filosofi kain berbeda-beda, menurut Selvi, songket di daerah ini bukan hanya indah tapi sarat nilai kearifan lokal.
“Motif songket di tiap daerah membawa makna tersendiri, kompleks, khas, dan penuh cerita. Potensi ini harus terus digali dan diperkenalkan ke dunia,” lanjutnya.
Selain memuji fashion show kepala daerah yang mengenakan berbagai variasi songket, Selvi juga mengapresiasi inovasi para UMKM dan desainer lokal. Menurutnya, penggabungan songket dengan batik, jumputan, dan rancangan kontemporer adalah bentuk adaptasi kreatif yang patut didorong.
“Saya lihat sudah banyak yang berinovasi. Ini penting, karena kreativitas adalah jembatan agar wastra lokal bisa bersaing dan dikenal secara global,” ujarnya.
Mengakhiri pidato, Selvi mengajak seluruh pihak agar menjadikan kegiatan ini sebagai titik balik memperkuat branding kain tradisional Indonesia melalui sinergi lintas generasi dan pemanfaatan teknologi digital.
“Di era digital, kita punya alat luar biasa untuk mengenalkan wastra ke dunia. Mari kita bergerak bersama menjadikan songket tak hanya dikenakan, tapi dibanggakan dan diceritakan ke penjuru dunia,” tutupnya.
Acara ini juga dihadiri tokoh nasional seperti Ketua Harian Dekranas, Tri Tito Karnavian, Anggota DPR RI, Kartika Sandra Desi, Anggota DPD RI, Ratu Tenny Leriva, serta jajaran Forkopimda dan kepala daerah dari berbagai wilayah Sumsel.
Komentar