GemaBerita – Qualcomm secara mengejutkan mengumumkan perubahan besar dalam nomenklatur sistem-on-chip (SoC) flagship-nya. Alih-alih melanjutkan deretan nama Snapdragon 8 Gen 4, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat itu memilih nama baru: Snapdragon 8 Elite. SoC ini dipersiapkan untuk menjadi otak dari ponsel flagship yang akan dirilis akhir 2024 hingga awal 2025.
Perubahan nama ini bukan sekadar rebranding. Menurut sejumlah sumber terpercaya, Qualcomm ingin menegaskan bahwa Snapdragon 8 Elite membawa perubahan signifikan, baik dari segi arsitektur maupun performa. Nama “Elite” juga dipilih untuk menyelaraskan dengan lini SoC Qualcomm untuk perangkat laptop dan PC, yaitu Snapdragon X Elite.
Mikroarsitektur Oryon: Jantung dari Snapdragon 8 Elite
Salah satu perubahan paling mencolok pada Snapdragon 8 Elite adalah penggunaan mikroarsitektur Oryon, yang menggantikan Kryo. Oryon sendiri merupakan hasil pengembangan Qualcomm setelah mengakuisisi startup teknologi NUVIA pada tahun 2021. NUVIA didirikan oleh mantan karyawan Apple dan insinyur berpengalaman di bidang prosesor.
Snapdragon 8 Elite dilengkapi dengan CPU Oryon generasi kedua yang terdiri dari delapan inti. Dua inti utamanya, Oryon V2 Phoenix L, memiliki kecepatan clock hingga 4,32 GHz, sementara enam inti performa lainnya, Oryon V2 Phoenix M, berjalan pada kecepatan 3,53 GHz. Yang menarik, Qualcomm memutuskan untuk menghilangkan inti efisiensi yang biasanya digunakan untuk tugas-tugas ringan. Sebagai gantinya, SoC ini mengandalkan pengontrol klaster yang secara dinamis mengaktifkan atau menonaktifkan inti CPU sesuai kebutuhan.
Baca Juga : iQOO 13: Smartphone Flagship dengan Performa Buas dan Desain Mewah
Fabrikasi 3 nm TSMC dan Komponen Pendukung
Snapdragon 8 Elite diproduksi menggunakan proses fabrikasi 3 nm TSMC, yang menjanjikan efisiensi daya dan performa yang lebih baik. SoC ini didukung oleh GPU Adreno 830 dengan kecepatan 1,1 GHz, ISP Spectra yang mampu menangani kamera hingga 320 MP, NPU Hexagon untuk tugas AI, serta modem 5G Snapdragon X80.
Selain itu, Snapdragon 8 Elite kompatibel dengan RAM LPDDR5X dan penyimpanan internal UFS 4.0. SoC ini juga mendukung konektivitas mutakhir seperti 5G (Sub6 dan mmWave), WiFi 7, dan Bluetooth 6.0.
Peningkatan Performa dan Efisiensi
Qualcomm menjanjikan peningkatan performa yang signifikan pada Snapdragon 8 Elite. Dibandingkan dengan pendahulunya, SoC ini menawarkan peningkatan kemampuan CPU sebesar 45% dengan efisiensi daya yang meningkat 44%. Pada sektor GPU, performa dan efisiensi meningkat 40%, sementara kemampuan ray tracing naik 35% berkat dukungan Unreal Engine 5.3 dan teknologi Nanite.
Untuk tugas-tugas AI, Snapdragon 8 Elite diklaim 45% lebih baik daripada Snapdragon 8 Gen 3. Hal ini membuatnya menjadi pilihan ideal untuk aplikasi AI generatif, pemrosesan gambar, dan tugas komputasi berat lainnya.
Perbandingan dengan Kompetitor
Menurut analisis dari kanal YouTube Geekerwan, inti Oryon V2 Phoenix L pada Snapdragon 8 Elite sedikit lebih efisien dibandingkan Cortex X925 yang digunakan pada MediaTek Dimensity 9400. Sementara itu, dalam hal performa multi-core, efisiensi Oryon V2 Phoenix M lebih unggul dari Dimensity 9400 dan hampir setara dengan Apple A18 Pro.
Snapdragon 8 Elite juga lebih hemat daya. Untuk mencapai performa puncak, SoC ini hanya membutuhkan daya sekitar 6 Watt, jauh lebih rendah dibandingkan Snapdragon 8 Gen 3 yang memerlukan 11 Watt.
Masa Depan Oryon
Qualcomm pertama kali mengumumkan pengembangan CPU berbasis Oryon pada Snapdragon Summit 2022. Mikroarsitektur ini tidak hanya ditujukan untuk smartphone, tetapi juga akan digunakan dalam berbagai segmen produk, termasuk PC, laptop, tablet, dan mobil pintar.
Dengan Snapdragon 8 Elite, Qualcomm tampaknya ingin menegaskan posisinya sebagai pemimpin dalam industri chipset mobile. SoC ini tidak hanya menawarkan performa tinggi, tetapi juga efisiensi yang lebih baik, menjadikannya pesaing kuat bagi produk-produk dari MediaTek dan Apple.
Komentar