Palembang, GemaBerita — Dinas Kesehatan Sumatera Selatan (Dinkes Sumsel) memperketat pengawasan makanan bergizi gratis (MBG) di sekolah-sekolah setelah puluhan siswa di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Musi Banyuasin (Muba) mengalami gejala keracunan.
Kepala Dinkes Sumsel, Trisnawarman, menyampaikan bahwa hasil uji laboratorium dari PT Kimia Farma Analitika Laboratorium (KAL) terkait insiden tersebut diperkirakan keluar dalam satu hingga dua hari ke depan.
“Sudah kami kirim sampelnya ke PT KAL. Hasilnya kemungkinan keluar dalam dua hari ini,” ujarnya, Selasa (9/9/2025). Ia menduga, keracunan terjadi karena makanan diberikan siang hari namun baru dikonsumsi sore, sehingga kualitasnya menurun.
Menurutnya, pola konsumsi yang tidak sesuai waktu penyajian menjadi faktor utama. “Di Muba juga sama. Makanan baru dimakan sore, padahal harusnya langsung dikonsumsi. Kalau kelewat jam, ya bisa jadi masalah,” katanya.
Sebagai langkah pencegahan, Dinkes Sumsel telah menginstruksikan dinas kesehatan kabupaten untuk meningkatkan pemantauan terhadap program MBG di sekolah. Trisnawarman juga meminta agar guru pengawas turut mencicipi makanan sebelum dibagikan kepada siswa.
“Kami harapkan guru-guru di sekolah bisa jadi filter awal. Cicipi dulu makanannya, pastikan aman sebelum masuk ke tangan anak-anak,” tegasnya.
Ia juga menyoroti adanya miskomunikasi antara pihak sekolah dan penyedia makanan terkait tata cara penyajian. Dinkes Sumsel telah menyurati kembali sekolah-sekolah dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan agar prosedur penyajian dipahami secara menyeluruh.
“Sudah kami surati, dan akan kami kirim lagi. Koordinasi harus diperkuat, jangan sampai ada miss komunikasi,” ujarnya.
Sebelumnya, puluhan siswa di OKI dan sembilan siswa di Muba dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah menyantap makanan MBG yang dibagikan di sekolah. Sebagian sempat dirawat di fasilitas kesehatan, namun kini telah pulang dan dalam kondisi membaik. Program MBG melalui Satuan Pendidikan Penyelenggara Gizi (SPPG) untuk sementara dihentikan sambil menunggu hasil investigasi.
Komentar