Palembang, GemaBerita – Jelang Lebaran 2025, harga emas terus meroket, memicu peningkatan tren gadai emas di Kota Palembang, Sumatera Selatan, sebesar 6%. Fenomena ini diprediksi akan terus meningkat seiring mendekatnya hari raya Lebaran, di mana kebutuhan finansial masyarakat biasanya melonjak.
Berdasarkan data terbaru, pada Jumat (14/3/2025), harga emas logam mulia mencapai Rp 1.670.000 per gram, sedangkan emas perhiasan dibanderol sebesar Rp 9,1 juta per suku (6,7 gram).
Kenaikan harga emas ini tidak hanya memengaruhi minat investasi, tetapi juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan layanan gadai emas sebagai solusi cepat memenuhi kebutuhan finansial.
Novryandi, Pemimpin Wilayah Pegadaian Kanwil III Sumbagsel, mengungkapkan tingginya harga emas saat ini berdampak langsung pada peningkatan minat gadai, khususnya di Palembang.
“Dari bulan lalu hingga hari ke-14 Ramadan, tren gadai emas di Palembang tumbuh 6%. Ini menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap gadai emas masih sangat besar,” ujarnya usai audiensi dengan Wali Kota Palembang, Jumat (14/3/2025).
Novryandi juga menambahkan, selain gadai emas, tren mencicil emas di Palembang juga mengalami peningkatan signifikan, mencapai 200% dibandingkan tahun 2024. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang hanya mencapai 130%.
“Tingginya minat warga untuk gadai dan cicil emas ini menunjukkan kesadaran berinvestasi emas di Palembang sangat tinggi,” jelasnya.
Ketertarikan masyarakat Palembang terhadap investasi emas juga terlihat dari jumlah deposito emas di Bank Emas Pegadaian. Sejak diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada awal 2025, Pegadaian Kanwil III Palembang telah mencatatkan deposito emas sebesar 500 kg atau setengah ton. Secara nasional, jumlah deposito emas yang dititipkan masyarakat di Pegadaian telah mencapai 12 ton.
“Saldo emas yang mengendap di Pegadaian menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap instrumen investasi ini. Emas menjadi pilihan aman, terutama di tengah fluktuasi ekonomi,” tambah Novryandi.
Lili, salah seorang warga Palembang, mengaku sering menggadaikan emasnya untuk memenuhi kebutuhan mendesak atau modal usaha. Menurutnya, menggadaikan emas lebih menguntungkan daripada meminjam uang.
“Kalau ada kebutuhan mendesak, saya lebih memilih menggadaikan emas. Cairnya cepat, dan kalau sudah ada uang, tinggal ditebus,” ujarnya.
Lili menambahkan, harga emas yang terus meningkat membuat gadai emas menjadi solusi tepat untuk mendapatkan modal tanpa harus menjual aset berharga tersebut. “Daripada dijual, lebih baik digadaikan. Kalau ada uang, tinggal ditebus,” katanya.
Kisah serupa diungkapkan oleh Lia, warga Palembang lainnya. Ia memilih menggadaikan emasnya untuk membiayai kuliah adiknya.
“Saya tidak mau menjual emas karena harganya terus naik. Lebih baik digadaikan, dan kalau ada uang, tinggal ditebus,” ujar Lia.
Komentar