Banyuasin, GemaBerita – Dari sudut tenang Desa Tirta Kencana, Makarti Jaya, Kabupaten Banyuasin, sebuah cahaya keilmuan dan ketakwaan bersinar ke pentas dunia. Eva Hafidurrohmah, seorang hafizah muda yang penuh prestasi, kini bersiap mengharumkan nama Indonesia dalam ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional ke-32 di Amman, Yordania.
Kompetisi prestisius yang bertajuk “32nd International Hashemite Competition for Holy Quran Recitation and Memorization” ini akan berlangsung pada 20 hingga 26 April 2025, dan diikuti oleh 53 peserta dari berbagai negara.
Eva menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang diutus untuk cabang Tahfizh 30 Juz. Suatu kehormatan luar biasa yang tak hanya membanggakan pribadi dan keluarganya, tetapi juga menjadi simbol kejayaan generasi Qur’ani dari Sumatera Selatan.
Nama Eva sebelumnya menonjol secara nasional saat berhasil meraih Juara 2 dalam cabang yang sama di MTQ Nasional ke-30 di Samarinda pada tahun 2024. Kepiawaian dalam menghafal dan melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an bukan hanya buah dari ketekunan, tetapi juga refleksi dari tekad yang kuat untuk menjaga dan menyebarkan kalam Ilahi.
Bupati Banyuasin, Askolani, dalam sambutannya pada Senin (21/4/2025), menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian Eva. Baginya, keberangkatan Eva ke Yordania adalah salah satu bukti bahwa Banyuasin memiliki potensi luar biasa yang patut diperhitungkan di tingkat dunia.
“Ini adalah prestasi yang sangat membanggakan bagi Kabupaten Banyuasin dan Indonesia. Semoga ke depan lebih banyak lagi putra-putri terbaik Banyuasin yang berkesempatan mewakili Indonesia di ajang MTQ Internasional dan berhasil menjadi juara dunia,” ujarnya penuh harap.
Tak hanya melepas Eva menuju ajang internasional, di hari yang sama Bupati Askolani juga secara resmi melepas kafilah Kabupaten Banyuasin yang akan berlaga dalam Seleksi Tilawatil Quran dan Hadist (STQH) XXVIII tingkat Provinsi Sumatera Selatan tahun 2025 di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
Sebanyak 32 peserta akan membawa semangat Qur’ani dalam lima cabang lomba, sebagaimana disampaikan oleh Kabag Kesra, Sashadiman Ralibi. Kafilah ini diharapkan dapat mengukir prestasi dan mengangkat derajat Kabupaten Banyuasin di tingkat provinsi.
“Semoga kafilah Kabupaten Banyuasin bisa tampil maksimal, meraih prestasi, dan mengharumkan nama kabupaten yang kita cintai ini,” ungkap Bupati Askolani.
Kisah Eva Hafidurrohmah menjadi pengingat bahwa dari desa yang sunyi pun, bisa lahir cahaya yang menerangi dunia. Dengan langkah penuh keimanan dan hafalan yang konsisten, Eva bukan hanya membawa nama daerahnya, tapi juga semangat umat untuk terus menjunjung tinggi nilai-nilai Al-Qur’an di panggung dunia.
Komentar