Palembang, GemaBerita — Derap kaki kuda berpacu dengan hembusan angin siang di Alang-Alang Lebar, Palembang. Sorak sorai penonton, tepukan semangat para siswa, hingga kibaran bendera di lapangan terbuka, menjadi penanda bahwa Festival Giat Talang Tuwo 2025 telah resmi dimulai. Namun ini bukan sekadar festival biasa — ini adalah perwujudan semangat leluhur yang kembali bangkit dalam bentuk olahraga panahan berkuda.

Festival yang digelar pada 12–13 April 2025 di Training Center KPBI Sriwijaya, Alang-Alang Lebar, ini dibuka secara resmi oleh Ketua Umum KPBI, Dr. H. Akhmad Mustain, S.STP., M.Si., dan diresmikan oleh Bapak Pandji Tjahjanto, S.Hut., M.Si., Staf Ahli Bidang Pemerintah, Hukum, dan Politik Pemprov Sumatera Selatan, mewakili Gubernur Sumsel, Bapak H. Herman Deru, S.H., M.M.
Hadir pula sejumlah tokoh penting lainnya, seperti Wali Kota Palembang Drs. H. Ratu Dewa, M.Si., Ketua Harian Pengprov PORDASI Sumsel dan anggota DPD RI Dr. Hj. Ratu Tenny Leriva H.D., serta Kadispora Provinsi Sumsel, H. Rudi Irawan, S.Sos., M.Si. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan besar pemerintah terhadap upaya pelestarian budaya dan pengembangan olahraga tradisional.

Pemerintah Kota Palembang Apresiasi Tinggi Penyelenggaraan Festival
Penyelenggaraan festival ini mendapat apresiasi tinggi dari Pemerintah Kota Palembang. Walikota Palembang, Ratu Dewa, menyampaikan kebanggaannya karena Palembang dipercaya menjadi tuan rumah ajang bertaraf nasional.
“Festival ini cukup membanggakan bagi warga Palembang ditunjuk sebagai tuan rumah. Terlebih ini skala nasional. Harapannya even-even seperti ini semakin banyak diadakan di Palembang,” ujarnya saat membuka acara.
Ratu Dewa juga menekankan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam olahraga panahan berkuda, seperti kedisiplinan, ketenangan batin, keberanian, dan penghormatan terhadap alam. Ia mengajak masyarakat Palembang untuk lebih mendukung perkembangan olahraga ini sebagai bagian dari kebudayaan bangsa yang kaya dan luhur.

Kejuaraan Turanggastra: Panggung Utama Talenta Berkuda
Salah satu acara utama dalam festival ini adalah Kejuaraan Turanggastra, kompetisi panahan berkuda skala nasional yang menjadi ajang seleksi untuk menentukan atlet-atlet terbaik Indonesia. Kejuaraan ini diikuti oleh puluhan atlet dari berbagai provinsi — mulai dari Aceh hingga Sulawesi Selatan — yang menunjukkan tingginya animo dan pemerataan perkembangan olahraga panahan berkuda di Indonesia.
Kejuaraan ini digelar dengan standar internasional, mengacu pada regulasi World Horseback Archery Federation (WHAF), dan menggunakan sistem penilaian yang sama dengan kejuaraan-kejuaraan resmi tingkat dunia. Hal ini menjadi bukti keseriusan KPBI dalam membina atlet untuk bisa bersaing di level global.

Seleksi Nasional Menuju Panggung Dunia
“Festival ini kami jadikan seleksi nasional bagi atlet-atlet panahan berkuda Indonesia. Tahap awalnya akan dilakukan kualifikasi di zona Asia pada tanggal 1 dan 2 Mei di China,” ujar Akhmad Mustain, Ketua Umum Perkumpulan Panahan Berkuda Indonesia.
Ia menjelaskan, dari sepuluh atlet terbaik Indonesia, nantinya akan dipilih empat atlet untuk mengikuti seleksi menuju Kejuaraan Dunia 2026 yang akan digelar di Al-Ula, Arab Saudi. Adapun seleksi ini menjadi bagian dari Group 1 WHAF World Cup Qualifier, di mana tiga negara terbaik dari zona Asia akan bertanding di ajang puncak WHAF World Cup 2026.
Kategori yang diperlombakan dalam Kejuaraan Turanggastra antara lain:
- Serial Shot (tiga sasaran)
- Target Kassai
- Target Qabaq
Masing-masing kategori tidak hanya menuntut ketepatan memanah, tetapi juga keahlian dalam menunggang kuda cepat, keseimbangan, serta konsistensi di lintasan.

Berikut daftar para juara Kejuaraan Turanggastra:
Serial Shot Track
- 🥇 Medali Emas: Hardika
- 🥈 Medali Perak: Muhammad Shalahudin Al Ayyubi
- 🥉 Medali Perunggu: Muhammad Shalah Syahada
Qabaq Track
- 🥇 Medali Emas: Azral Mardin
- 🥈 Medali Perak: Muhammad Shalahudin Al Ayyubi
- 🥉 Medali Perunggu: Muhammad Shalah Syahada
Kassai Track
- 🥇 Medali Emas: Muhammad Shalahudin Al Ayyubi
- 🥈 Medali Perak: Muhammad Shalah Syahada
- 🥉 Medali Perunggu: Azral Mardin
Overall Champion
- 🏆 Juara Umum 1: Muhammad Shalahudin Al Ayyubi
- 🏅 Juara Umum 2: Azral Mardin
- 🥉 Juara Umum 3: Muhammad Shalah Syahada
- 🎖️ Juara Harapan: Muhammad Yahya Ayyash

Inspirasi Bagi Generasi Muda
Tak hanya pertandingan, festival ini juga menyediakan sesi edukasi dan praktik dasar panahan berkuda untuk para pelajar. Antusiasme siswa-siswi sekolah di Palembang yang hadir memberikan sinyal positif bahwa regenerasi dalam cabang olahraga ini mulai terbentuk.

Talang Tuwo: Dari Sejarah ke Masa Depan
Dengan mengusung nama Talang Tuwo — prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang sarat pesan kebajikan — festival ini tidak sekadar menampilkan kompetisi, tetapi juga nilai-nilai warisan leluhur yang dikemas dalam semangat kekinian.
Dukungan dari KPBI, KPOTI, PORDASI, serta dinas terkait menjadi pondasi kuat yang menjadikan festival ini sebagai ajang tahunan berstandar tinggi dan berkelanjutan.
“Kita Satu, Kita Laju” — bukan hanya slogan, tapi semangat yang mengalir dalam setiap anak panah yang melesat dari pelana kuda.
Komentar