Palembang, GemaBerita – Perekonomian Sumatera Selatan (Sumsel) menunjukkan performa gemilang pada triwulan II tahun 2025. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 5,42 persen secara tahunan (year on year/YoY), angka tertinggi dalam empat tahun terakhir.
Kepala BPS Sumsel, Mohammad Wahyu Yulianto, menyebut capaian ini sebagai sinyal kuat dari pemulihan ekonomi daerah. “Fundamental ekonomi kita cukup solid. Lima sektor utama menjadi tulang punggung pertumbuhan, yakni pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, perdagangan, pertanian, serta konstruksi,” ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (5/8/2025).
Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumsel atas dasar harga berlaku mencapai Rp180,45 triliun, sementara atas dasar harga konstan tercatat Rp100,22 triliun. Dari 17 sektor ekonomi yang dipantau, sebanyak 15 sektor menunjukkan tren positif. Sektor akomodasi dan makan minum mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 10,29 persen, diikuti perdagangan (8,78 persen) dan konstruksi (8,11 persen). Hanya dua sektor yang mengalami kontraksi: administrasi pemerintahan dan jasa pendidikan.
Kontribusi terbesar terhadap PDRB berasal dari sektor pertambangan dan penggalian yang menyumbang 24,25 persen dan tumbuh 5,93 persen. Sektor industri pengolahan menyusul dengan kontribusi 18,16 persen dan pertumbuhan 5,58 persen, sementara perdagangan menyumbang 14,16 persen dengan pertumbuhan 8,78 persen. Ketiga sektor ini secara kumulatif menyumbang sekitar 57 persen dari total pertumbuhan ekonomi Sumsel.
Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga menjadi penggerak utama dengan kontribusi sebesar 61,69 persen dan pertumbuhan 4,93 persen. Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) juga menunjukkan performa solid dengan kontribusi 29,80 persen dan pertumbuhan 5,65 persen.
“Aktivitas masyarakat selama libur hari besar dan libur sekolah mendorong konsumsi rumah tangga, menyumbang pertumbuhan sebesar 2,91 persen,” jelas Wahyu.
Ia juga menyoroti peran proyek strategis nasional (PSN) dalam memperkuat investasi dan belanja modal. Proyek infrastruktur dan konstruksi yang berjalan turut mendongkrak PMTB, memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Selain itu, meningkatnya mobilitas masyarakat turut menggerakkan sektor perdagangan, transportasi, serta akomodasi dan makan minum.
Secara regional, Sumsel menyumbang 13,82 persen terhadap total PDRB Pulau Sumatera dan menempati posisi kedua sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi, setelah Kepulauan Riau.
“Kami berharap tren ini bisa terus berlanjut dan bahkan meningkat di triwulan berikutnya,” pungkas Wahyu.
Komentar