Palembang, GemaBerita — Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Cik Ujang, menghadiri pidato kenegaraan Presiden RI, Prabowo Subianto, yang disampaikan dalam rangka pengantar RUU APBN Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangannya. Acara berlangsung di Gedung Paripurna DPRD Provinsi Sumsel, Jumat (15/8/2025), dan dihadiri jajaran pejabat daerah serta unsur pimpinan legislatif.
Presiden Prabowo menegaskan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara bukan sekadar dokumen fiskal, melainkan instrumen vital untuk menjaga keberlangsungan negara dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ia menekankan bahwa belanja negara harus berdampak langsung pada stabilitas ekonomi dan kualitas layanan publik.
“Belanja negara harus bermanfaat untuk keberlangsungan negara, aktivitas ekonomi berkelanjutan, dan kesejahteraan rakyat. Pemerintah harus bersatu padu agar rakyat terlindungi, ekonomi stabil, dan layanan publik tetap berjalan baik,” ujar Presiden dengan nada tegas.
Dalam pemaparannya, Presiden menyampaikan bahwa perekonomian nasional tumbuh sebesar 5,12 persen secara tahunan, dengan ekspor meningkat 10,67 persen. Program unggulan seperti MBG telah menjangkau 20 juta penerima manfaat, dan sebanyak 80 ribu koperasi desa telah terbentuk sebagai bagian dari penguatan ekonomi kerakyatan.

Presiden juga menyoroti capaian diplomasi ekonomi, termasuk negosiasi bebas tarif dengan Uni Eropa, serta peran aktif Indonesia di BRICS dan G20. Di sektor pertanian, pemerintah memangkas 145 regulasi pupuk, yang berdampak pada melimpahnya stok beras dan meningkatnya kesejahteraan petani.
“Desa dan kelurahan akan jadi tulang punggung ekonomi nasional. Kita dorong koperasi dan perbankan nasional dengan bunga rendah agar masyarakat tak lagi bergantung pada rentenir,” jelas Presiden.
Di bidang pertahanan, Presiden menegaskan komitmen untuk modernisasi alat utama sistem senjata, pengembangan SDM unggul, dan pemanfaatan sumber daya alam secara optimal demi mewujudkan Indonesia yang kuat dan berdaulat.
“Kita cinta damai, tapi lebih cinta kemerdekaan. Maka kita harus siap secara ekonomi dan pertahanan,” tegasnya.
Presiden juga menyampaikan target penghapusan defisit APBN pada 2028 melalui efisiensi dan peningkatan penerimaan perpajakan yang akuntabel. Ia mengajak seluruh komponen politik untuk mendukung langkah ini.
Wakil Gubernur Sumsel, Cik Ujang, menyambut baik arah kebijakan tersebut. Menurutnya, pidato Presiden menjadi panduan strategis bagi daerah untuk memperkuat sinergi dan mempercepat pembangunan.
“Kami di daerah siap mendukung penuh. Visi Presiden sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat Sumsel,” ujar Cik Ujang usai mengikuti jalannya pidato.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua DPRD, Sumsel Andie Dinialdie, Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel, Edward Candra, serta para Kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumsel. Kehadiran para pemangku kebijakan daerah menambah bobot dan kekhidmatan acara yang berlangsung penuh semangat kebangsaan.

Komentar